Jual sayur mayur
Disaat pagebluk Covid yang belum ada ujung pangkalnya untuk selesai sampai saat ini seorang ibu terketuk hatinya. Dengan kebutuhan sehari hari yang semakin terasa berat.
Katakan saja seorang ibu yang bernama Rodhiyah yang beranak 3 ( tiga ) dia berusaha mencoba berdagang kebutuhan keluarga khususnya bahan keperluan dapur yaitu sayur mayur, ditempat saya disebut mbakul atau mlijo ala pasar krempyeng.
Buka mulai jam 04.00 pagi sampai jam 09.00. pembeli cukup lumayan banyak. Barang yang dijual memang beraneka sesuai dengan yang ada di pasar, hanya saja jumlahnya tidak terlalu banyak mengingat modal yang dia miliki tidaklah cukup banyak. Namun pembeli sangat senang karena harga tidak terlalu mahal sesuai dengan kantong ibu-ibu yang saat ini memang cari uang susah saat pagebluk ini.
Tempat jualan bukan tempat miliknya melainkan numpang didepan rumah orang atau tetangga. Barang hanya diletakkan di lantai dan ada satu bayang atau semacam tempat tidur dari bambu sebagai tempat barang dagangannya. Dengan keramahan Bu Rodhiyah dapat menarik ibu-ibu sebagai pembelinya. Dengan dibantu satu anaknya dia rajin berjualan barang dagangannya sampai jam 09.00. Sisa dagangan yang belum laku akan dibawa pulang untuk dijual di rumahnya sampai sore nanti. Karena mungkin ada yang membutuhkan lauk-pauk atau sayur secara tiba tiba.Memang kadang jualan ramai kadang juga tidak terlalu banyak pembeli, memang dimaklumi tempatnya di desa atau kampung kecil. Tapi yang jelas bu Rodhiyah memang seorang ibu rumah tangga yang boleh dibilang bekerja keras untuk membantu suami mencari nafkah mengatasi kebutuhan keluarga yang dirasa beban yang dipikul bersama suaminya tiap hari. Apa lagi anaknya juga butuh dana dalam menempuh pendidikan atau sekolah dan kuliah mereka. Bu Rodhiyah merasa bangga bisa membantu suami yang kerja serabutan di desa dengan situasi Pagebluk Covid ini. Semoga dapat kita ambil manfaat teladan ini bagi kita untuk usaha dan bekerja keras tanpa mengeluh demi kesejahteraan dan kesuksesan keluarga.
Oleh : Taryono Pelabuhan Canggu