Langsung ke konten utama

Transportasi Tradisional/Kuno , Cikar, Andong, Bendi, Delman,dan Dokar.

Alat Transportasi Kuno
https://senibudaya12.blogspot.com
Alat transportasi ada yang di darat, laut ( air ) dan udara. Postingan kali ini saya buat untuk adik-adik yang ingin mencari gambar alat transportasi kuno. Gambar ini cocok untuk tugas sekolah SD sperti Kliping atau tugas pelajaran IPS. Kali ini yang akan saya sajikan adalah alat transportasi darat yang mungki saat ini sudah langka. Bahkan bisa menambah pengetahuan tentang alat angkut tradisional yang pernah ada di dunia bahkan menurut saya alat angkut ini sekarang termasuk kedalam barang antik yang mempunyai nilai tinggi apabila dijual. Namun masih ada juga yang masih mempertahankan
fungsi kerja alat tersebut sebagai alat bantu kerja mereka. Walau dikanan kiri mereka sudah bising dengan alat transportasi modern yang mewah dan serba canggih. Untuk itu jika postingan saya banyak kekurangan mohon maaf karena saya dalam taraf belajar.

Inilah alat transportasi darat Tradisional atau kuno antara lain :

1. Cikar.
https://senibudaya12.blogspot.com
 Cikar adalah armada pertama milik Djawatan Angkutan Motor Republik Indonesia (DAMRI) yang berperan aktif saat perjuangan kemerdekaan tahun 1946. Armada yang ditarik oleh dua ekor sapi ini berfungsi sebagai alat angkut logistik militer di daerah Banyumas.
Cikar juga sempat melayani daerah Surabaya dan Mojokerto. Cikar merupakan alat transportasi darat tradisional dari Indonesia. Cikar banyak dijumpai di daerah-daerah seperti Pulau Sumatera, Jawa dan Lombok. cikar pada umumnya ditarik oleh dua ekor sapi dandipergunakan untuk angkutan yang memuat 
https://senibudaya12.blogspot.com
barang, berupa hasil bumi atau orang. Sapi-sapi penarik cikar mampu menarik beban yang sangat berat. Masa kejayaan Cikar DAMRI pun berakhir saat angkutan bermesin mulai digunakan secara massal di Indonesia.  





https://senibudaya12.blogspot.com

2. ANDONG
https://senibudaya12.blogdpot.com
Sebagai alat transportasi tradisional, Andong sudah terkenal di daerah Jogja, Solo, dan daerah sekitarnya seperti Klaten, Karanganyar, Sukoharjo, Boyolali, dan Salatiga. Meskipun alat-alat transportasi modern sudah ada di mana-mana, andong tetap bertahan karena masih ada orang yang ingin melestarikan salah satu warisan budaya Jawa ini. Andong punya ciri khas dengan empat roda yang membuat kereta kuda ini lebih stabil ketika berjalan. Dengan bentuk kereta yang relatif besar, kadang andong ditarik dengan dua ekor kuda, meskipun biasanya satu ekor kuda saja juga cukup.



https://senibudaya12.blogspot.com

















3. BENDI
https://senibudaya12.blogspot.com
Bendi adalah salah satu alat transportasi tradisional di Provinsi Sumatera Barat. Di area wisata Jam Gadang Bukittinggi, kita bisa banyak menemukan bendi-bendi wisata yang bisa mengantarkan wisatawan berkeliling Jam Gadang tersebut. Naik bendi tidak mahal lho, ketika jalan-jalan ke Bukittinggi beberapa tahun lalu saya hanya membayar Rp. 15.000,- untuk naik bendi wisata ini. Berbeda dengan andong, bendi ini hanya memiliki dua roda dan ditarik dengan satu ekor kuda saja. Ukuran keretanya kecil sehingga hanya bisa dinaiki empat orang dewasa, termasuk sang kusir. Karena hanya beroda dua, kadang naik bendi terasa kurang stabil, tapi mungkin di situlah sensasinya naik alat transportasi tradisional.



4. DELMAN
https://senibudaya12.blogspot.com
Keberadaan delman sudah terekam sejak zaman penjajahan Belanda. Konon nama delman berasal dari nama seorang insinyur Belanda yaitu Charles Theodore Deeleman. Delman menjadi kereta kuda pertama yang kemudian diadaptasi di beberapa daerah dengan nama-nama yang berbeda. Pada masa penjajahan Belanda, delman digunakan sebagai alat transportasi antar kota sebelum trem dan kereta masuk ke Indonesia. Pada masa itu, tidak jarang ditemukan delman yang mengantarkan penumpang dari Jakarta ke Bandung. Saya sih tidak bisa membayangkan betapa tersiksanya sang kuda yang bekerja rodi itu. Dari awalnya, delman memiliki bentuk yang sudah bervariasi dengan dua sampai empat roda. Kuda penarik delman kadang satu ekor dan kadang juga dua ekor.

5. DOKAR
https://senibudaya12.blogspot.com
Dokar merupakan salah satu pengembangan dari delman. Penamaan dokar berasal dari para pribumi yang menirukan kata “Dog Car” yang kerap dikatakan para penjajah. Meskipun pengertian “kendaraan yang ditarik anjing” itu salah, sampai sekarang orang sudah terbiasa menyebut kereta kuda ini sebagai dokar. Dokar menyebar hampir di seluruh Pulau Jawa dengan beberapa modifikasi bentuk, tapi dengan pola yang sama. Dokar memiliki ciri khas dengan kereta di atas dua roda dan ditarik dengan satu ekor kuda saja. Di daerah Jawa Barat, dokar dikenal dengan nama “Kahar” atau “Keretek”. Kahar memiliki bentuk sedikit lebih tinggi dari dokar dan memiliki tempat pijakan naik penumpang yang lebih lebar.

Oleh : Taryono Pelabuhan Canggu